Selasa, 07 Desember 2010


PANDANGAN  ALIRAN HUMANISTIK TERHADAP MANUSIA

Aliran humanistik disebut sebagai kekuatan ketiga (third force)karena menolak anggapan-anggapan dari aliran Psikoanalisis yang menyatakan bahwa manusia hasil ciptaan dari instink dan konflik intrapsikis & menolak aliran Behavioristik yang menyatakan bahwa manusia merupakan korban dari lingkungan

Berikut akan dibahas tentang pandangan terhadap manusia menurut 3 teori yang tergolong kedalam aliran humanistik, yaitu menurut Abraham harold Maslow, Person Centered dan Gestalt.


I. Abraham harold Maslow

  • Kebutuhan Fisiologis, kebutuhan manusia yang paling mendasar dan harus dipenuhi oleh setiap manusia agar kebutuhan-kebutuhan berikutnya dapat tercapai. Makan, minum, perlindungan terhadap suhu udara, tidur dan lain-lain
  • Kebutuhan Rasa Aman kebutuhan akan adanya stabilitas, adanya tatanan, kebebasan dari hal yang membahayakan
  • Kebutuhan Sosial kebutuhan untuk memperoleh teman, kebutuhan untuk dicintai dan diterima
  • Kebutuhan Harga Diri  kebutuhan untuk memiliki rasa percaya diri, mempunyai kemampuan, dan rasa berguna bagi orang lain
  • Kebutuhan Aktualisasi jika semua urutan kebutuhan telah terpenuhi dan terpuaskan, maka kebutuhan aktualisasi diri akan muncul Aktualisasi adalah perkembangan yang paling tinggi yang menggunakan semua bakat, kemampuan, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas

Pribadi Sehat
Pribadi yang sehat adalah mereka yang dapat mengaktualisasikan diri secara penuh. ciri orang yang teraktualisasikan dirinya adalah :
  • Mengamati realitas secara efisien
  • Penerimaan umum atas kodrat dirinya dan orang lain
  • Spontanitas, kesederhanaan dan kewajaran
  • Fokus pada masalah-masalah diluar diri mereka
  • Kebutuhan akan privasi dan indipendensi 
  • Berfungsi secara otonom 
  • Minat sosial Hubungan antar pribadi 
  • Struktur watak demokratis
  • Perasaan humor yang tidak menimbulkan permusuhan 
  • Resistensi terhadap akulturasi
  • kreatifitas

Pribadi tidak sehat
Secara umum pribadi yang tidak sehat mempunyai frustrasi, rasa tidak puas dan ketegangan yang tinggi
Penyimpangan-penyimpangan tersebut diistilahkan sebagai Metapatologi
Metapatologi akan muncul apabila individu tidak terpuaskan salah satu kebutuhan dasarnya atau tidak terpenuhinya gaya hidup


B. Rogerian 

Minggu, 05 Desember 2010

Konselor Efektif



“Tahukah kamu siapa Guru BK?” sering kali pertanyaan ini ditanyakan pada siswa baru disetiap awal tahun ajaran baru, kebanyakan dari mereka yang masih berseragam celana pendek itu menjawab dengan jawaban relative sama, yaitu Guru BK adalah guru yang ditugaskan untuk menghukum siswa yang melakukan pelanggaran, guru yang mengurus absensi, bahkan ada yang menjawab guru yang menagih uang SPP, jawaban-jawaban itu sering terdengar pada beberapa tahun yang lalu, namun pada akhir-akhir ini bisa dikatakan ada perubahan, berubahan terjadi seiring dengan banyaknya pengangkatan tenaga Bimbingan dan konseling di SMP-SMP secara menyeluruh bahkan juga ditempatkannya pada sekolah dasar (SD/MI) dan kebijakan sekolah dalam pemberian jam tatap muka di kelas, sehingga Bimbingan dan Konseling mulai dikenal dengan lebih baik, patut disyukuri sebagai fondasi untuk menanamkan image baik bagi para konselor dimata siswa.

Dari kemajuan yang telah dicapai belumlah dirasa puas, karena tantangan kedepan masih begitu banyak, salah satunya adalah masih rendahnya minat siswa untuk mau memanfaatkan bantuan konselor, tolak ukur keberhasilan konselor dalam berusaha mencapai pengakuan kompetensinya adalah apakah ia mendapatkan kepercayaan dari siswa untuk dimanfaatkan layanannya?

Minggu, 24 Januari 2010

Posting saya kali ini tentang strategi konseling self management, ini terdorong oleh banyaknya teman-teman dilapangan yang rupanya agak kesulitan dalam mencari literatur mengenai teknik konseling, berikut adalah materi bacaan yang saya rasa lebih simple karena sudah dirangkum, sehingga teman-teman tidak perlu lagi mencari buku, karena memang buku yang khusus membahas mengenai strategi konseling jarang tersedia di pasaran.

STRATEGI SELF MANAGEMENT
Self-management adalah suatu proses di mana klien mengarahkan perubahan tingkah laku mereka sendiri, dengan menggunakan satu strategi atau kombinasi strategi. Klien harus aktif menggerakkan variabel internal, eksternal untuk melakukan perubahan yang diinginkan. Walaupun konselor yang mendorong dan melatih prosedur ini, klienlah yang mengontrol pelaksanaan strategi ini
Ada tiga macam strategi self-management yaitu : self-monitoring, stimulus-control dan self-reward.

Minggu, 10 Januari 2010

PENANGANAN ANAK BERPENGALAMAN TRAUMATIS

Pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan P4TK BK Bogor menyelenggarakan diklat bagi para Guru pembimbing, diklat yang diselenggarakan ini berlabel diklat Spesialisasi Konseling Traumatis, peserta diklat adalah para konselor sekolah yang telah menempuh diklat-diklat tingkat sebelumnya, yaitu diklat dasar dan lanjutan, diharapkan peserta nantinya dapat memiliki keterampilan dalam menangani siswa yang berpengalaman traumatis.

Sejak awal tahun 2000 telah terjadi banyak bencana  diIndonesia, di samping kerusakan fisik bencana juga telah mengakibatkan gangguan psikis pada orang yang mengalaminya., di samping kerusakan fisik bencana juga telah mengakibatkan gangguan psikis pada orang yang mengalaminya.

Resiko psikologis yang dialami oleh individu yang mengalami kehilangan sumber daya yang bernilai, seperti kehilangan orang yang dicintai, harta benda yang dimiliki, hubungan sosial dan komunitas atau ketika kehilangan pegangan hidupnya akan menyebabkan stress dan trauma.


menurut Friedman & Schnurr dalam Green (2004) individu-individu yang memiliki pengalaman trauma akan menunjukan persoalan fisik konstan yang lebih besar, termasuk di antaranya rasa sakit yang kronis, gangguan gastrointestional, sakit kepala, dan serangan jantung.

Menurut Green (2004) kegagalan coping dan adaptasi terhadap pengalaman traumatik akan menimbulkan efek bola salju yang luas dan mendalam, berjangka panjang dan mungkin tidak dapat diubah (irreversible).

Apa itu PTSD ?

Minggu, 06 September 2009

Model Pelayanan


KOTAK KONSULTASI
SEBAGAI MEDIA PELAYANAN TIDAK LANGSUNG
MEMFASILITASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH



Program pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang terpadu dari keseluruhan program di sekolah, oleh karena itu upaya Konselor beserta aspek-aspek yang melingkupi dalam program layanannya adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan kegiatan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan pendidikan, sebagai bagian yang terpadu program BK diarahkan kepada upaya memfasilitasi siswa dalam mengembangkan segenap potensi diri dan untuk membantu mencapai tugas perkembangan.
Tantangan – Tantangan yang ada
Sebagai tenaga pendidik yang melakukan tugas dalam memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, saat ini beban tugas konselor bukan lagi dihitung dari jumlah konseli, akan tetapi dari jumlah kegiatan BK perminggu yang harus meliputi seluruh kegiatan dalam pola 17+ (pola tujuh belas plus), hal ini sangat penting untuk dipenuhi sebagai upaya obtimalisasi pelaksanaan tugas profesional dan juga untuk menjawab tantangan-tantangan yang ditemui selama ini disekolah, seperti masih dipertanyakannya tentang tugas yang sebenarnya karena selama ini belum terlihat jelas perbedaan antara tugas Guru Pembimbing dengan wali kelas dan kesiswaan, serta adanya anggapan tentang sangat ringannya pekerjaan Guru Pembimbing.
 

Penggunaan Kotak Konsultasi